19 Juli 2019 Konfrontasi pemuda di Desa Leorema di Kota Liquisa telah memaksa 12 keluarga untuk tinggal di kantor polisi setempat setelah itu di desa tetap tegang dan 13 rumah terbakar ke tanah, menyusul bentrokan mematikan pada Kamis sore.
Berbicara kepada media di luar Istana Pemerintah pada hari Senin, Sekretariat Negara untuk Perlindungan Sipil, Alexandrinho Araujo Dos Santos mengatakan permusuhan dengan geng . di Leorema telah memaksa sekitar 46 orang dari 12 keluarga untuk tinggal di kantor polisi di Liquisa.
“Kekerasan geng Leorema telah menyebabkan 13 rumah-rumah dibakar ke tanah dan 12 keluarga mengungsi dan saat ini tinggal di kantor polisi dan Sekretariat untuk Perlindungan Sipil telah memberikan bantuan darurat seperti makanan dan peralatan dapur untuk keluarga-keluarga ini, ”kata Dos Santos.
Dia menambahkan saat ini timnya sedang mengumpulkan data dari keluarga korban, sehingga akan menyediakan beberapa bahan konstruksi untuk keluarga yang dipindahkan untuk membangun rumah mereka lagi. Pada hari Kamis anggota kelompok seni bela diri yang diduga menyerang saingannya di Desa Leorema meninggalkan dua pria muda tewas dan tiga lainnya terluka parah. Serangan itu telah dibalas dengan beberapa rumah dibakar dan dibakar ke tanah.
Sementara itu, Komandan Polisi Liquisa, Luis Da Silva mengatakan kepada wartawan bahwa situasi di Leorema tetap tegang, karena keluarga dan teman-teman dari almarhum berkumpul untuk pemakaman dan bangun almarhum.
Komandan Da Silva mengatakan polisi terus meningkatkan visibilitasnya di daerah tersebut untuk mencegah pembalasan brutal lebih lanjut.
No comments:
Post a Comment